Dampak Corona, Pasar Rakyat Sambilegi Sepi Pembeli?

Sleman – Wabah virus Corona (Covid-19) telah menyebar ke wilayah-wilayah di Indonesia. Pulau Jawa menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam zona merah penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan tersebut. Penyebaran Virus Corona tentunya berdampak pada sektor perekonomian Indonesia. Salah satu dampak Corona terhadap kegiatan ekonomi di Indonesia bisa dilihat melalui pasar rakyat. Beberapa pasar rakyat di pulau Jawa mulai terkena dampak akibat penyebaran virus Corona di tanah air. Salah satunya adalah seperti yang terjadi di Pasar Sambilegi yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasar Sambilegi mulai merasakan dampak dari penyebaran virus Corona. Sepinya pengunjung (pembeli) turut dirasakan pedagang Pasar Sambilegi. Banyak pedagang yang mengeluh karena dagangannya mulai sepi pengunjung. Salah satu pedagang sembako di Pasar Sambilegi, Nikmatul mengaku prihatin dengan kondisi pasar yang mulai sepi. Saat ini, memang belum ada kenaikan bahan pokok secara signifikan. Namun, sepinya pembeli di Pasar Sambilegi tentu menjadi persoalan bagi para pedagang pasar. Perempuan berusia 45 tahun ini merasakan susahnya membeli barang dagangan untuk dijual kembali di pasar. Hal ini disebabkan pengiriman barang dari luar kota sedang dihentikan untuk sementara waktu.

Nikmatul berharap dinas terkait dapat melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Sambilegi agar masyarakat merasa aman dan tidak takut berkunjung ke pasar rakyat. “Hari ini (21/03/2020) kami dapat instruksi dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sleman untuk kerja bakti membersihkan pasar. Instruksinya baru kami dapat hari ini, akhirnya hanya membersihkan dengan peralatan seadanya, belum sempat membawa alat penyemprot,” kata Nikmatul saat ditemui di Pasar Sambilegi. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Muji, salah satu pengelola Pasar Sambilegi. “Hari ini mau kerja bakti, bersih-bersih pasar,” pungkasnya.

Jika beberapa pedagang merasa dagangannya menjadi sepi semenjak merebaknya kabar tentang virus Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta, pemandangan berbeda justru tersaji pada pedagang empon-empon yang kini menjadi laris. Masyarakat Jawa meyakini khasiat dari empon-empon yang mampu mencegah penularan virus Corona. Permintaan yang banyak dari pembeli membuat harga empon-empon menjadi naik, dari harga 1.000 rupiah menjadi 2.000 rupiah. Kini empon-empon dijual dalam kemasan plastik.

Selain pedagang empon-empon, yang mendapatkan rezeki nomplok dari dampak virus Corona ini adalah tukang parkir. Seorang tukang parkir Pasar Sambilegi, Narno mengatakan, “Pengunjung yang datang semakin banyak hari Sabtu ini. Mungkin karena orang-orang takut belanja di pasar-pasar induk akhirnya datang ke pasar perbatasan, seperti Sambilegi ini,” tukasnya. Memang, Sabtu tadi (21/03/2020), Pasar Sambilegi lebih ramai dari biasanya. Faktor banyaknya pasar induk yang tutup, membuat Pasar Sambilegi jadi ramai pengunjung.

Dengan demikian, merebaknya virus Corona di Indonesia tentu dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi kegiatan ekonomi di pasar rakyat seperti Pasar Sambilegi. Ada beberapa pedagang yang merasa dagangannya menjadi sepi pembeli, dan adapula pedagang yang merasa dagangannya semakin ramai pembeli karena menjual bahan-bahan yang dibutuhkan pembeli di saat merebaknya wabah virus Corona. Semua pedagang pasar berharap agar virus Corona (Covid-19) ini segera lenyap dari muka bumi sehingga mereka dapat melakukan aktivitas ekonominya lagi dengan tenang di pasar. (Nasrudin Muzakki)

I like traveling and writing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.