Katanya, hidup penuh dengan kebahagiaan. Setiap manusia diberikan anugerah hidup yang luar biasa oleh Tuhan. Tapi, kenyataan terkadang berbanding terbalik. Tidak sedikit manusia yang merasa kecewa dengan kehidupan yang dimilikinya.
Sebenarnya, ada banyak orang yang hidupnya lebih tidak beruntung dari orang yang merasa tidak beruntung. Namun, hal tersebut tidak menjamin orang-orang yang lelah dengan kehidupan ini bisa bersyukur dan berpikir “ternyata ada yang lebih susah dari aku“. Memang, ketika posisi diri sedang berada di titik terlemah, sulit rasanya untuk selalu positive thinking.
Jangan khawatir. Dulur-dulur yang berada dalam fase “lelah” menjalankan hidup, sesungguhnya bisa mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu, kuatkan dengan 7 hal Ini ketika dulur-dulur sedang berada di titik terlemah dalam hidup sebagai berikut :
1. Apa Tujuan Hidup Dulur-dulur?
Sebagai makhluk berakal, manusia tentu dapat membedakan mana yang baik dan buruk untuk dirinya. Meskipun tidak luput dari kesalahan, menjadi pribadi yang lebih baik, bukankah itu cita-cita semua manusia? Agar hidup dulur-dulur lebih bermakna dan tidak kehilangan arah, maka buatlah tujuan hidup dulur-dulur sendiri. Apa yang ingin dulur-dulur lakukan di masa depan? Jika dulur-dulur ingin mendapatkan masa depan yang cerah dengan kehidupan yang lebih baik, maka tulislah tujuan hidup masing-masing. Misal, tujuan hidup dulur-dulur adalah ingin memperbaiki kualitas diri melalui pendidikan. Setelah lulus menjadi sarjana, magister, doktor dan tingkatan tinggi selanjutnya, dulur-dulur ingin menjadi dosen PNS, agar mendapatkan penghasilan lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang dulunya serba kesusahan. Tujuan hidup yang mulia bukan? Itu contoh kecilnya. Jadi, apa tujuan hidup dulur-dulur?
2. Selalu Berpikir Positif
Setiap kesulitan apa pun yang dihadapi, dulur-dulur harus selalu berpikir positif. Jangan sampai pikiran negatif merasuki alam bawah sadar dulur-dulur. Seberat apa pun beban yang dipikul, manusia harus menguatkan dirinya, salah satunya adalah dengan selalu berpikir positif. Setiap orang memiliki kesulitannya masing-masing. Bukankah di setiap kesulitan pasti ada kemudahan alias jalan keluarnya? Jangan khawatir, sesungguhnya Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan manusia. Bukankah untuk mendapatkan apa yang diinginkan harus berjuang keras dan berdoa? Jadi, selalu berpikir positif ketika dulur-dulur sedang berada di titik terlemah dalam hidup.
3. Alihkan Segala Kesedihan dengan Melakukan Hobi yang Dulur-dulur Sukai
Ketika dulur-dulur sedang berada di titik terlemah dalam hidup, dulur-dulur tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Tapi, bagaimana caranya? Dulur-dulur tentu dapat mengalihkan segala kesedihan yang dialami ke kegiatan yang akan membuat dulur-dulur lupa dengan masalah yang sedang dihadapi saat ini. Jika dulur-dulur memiliki hobi tertentu, mengalihkan segala kesedihan dengan melakukan hobi yang dulur-dulur sukai akan sangat membantu dulur-dulur untuk membuang segala kekecewaan dalam hidup. Hobi yang disenangi, ketika dilakukan atau dijalankan, tentu membawa kebahagaiaan pada diri, bukan? Oleh karena itu, melakukan hobi sebagai pengalih kesedihan merupakan jalan alternatif yang ampuh untuk dulur-dulur lakukan agar tidak berlarut-larut dalam keputusasaan dan kesedihan.
4. Hirup Udara Segar di Alam Bebas
Agar pikiran dulur-dulur tidak stress dan tidak merasa memikul beban berat, sangat direkomendasikan untuk dulur-dulur mencari angin segar keluar rumah. Dulur-dulur bisa pergi ke alam bebas, seperti pantai, gunung, hutan, danau, dan tempat-tempat asri lainnya. Dengan menghirup udara segara di alam bebas, pikiran dulur-dulur akan terasa fresh. Di alam bebas juga dulur-dulur bisa mengeluarkan segala beban pikiran, lewat teriakan, berlari-lari, menangis lepas bahkan tertawa menyemangati diri. Seperti orang gila? Tentu tidak, karena hal tersebut bisa menjadi treatment untuk dulur-dulur yang sedang berada di titik terlemah dalam hidup untuk mengembalikan energi positif.
5. Jadikan Keluarga sebagai Alasan Dulur-dulur Tak Lelah Berjuang untuk Hidup yang Lebih Baik
Keluarga merupakan sumber kekuatan yang paling berpengaruh pada diri manusia. Entah keluarga yang dimiliki ini dalam kondisi harmonis atau tidak utuh (broken home), keluarga tetaplah menjadi sumber kekuatan manusia sejauh ini. Mengingat keluarga, seperti orang tua, istri atau anak, sesungguhnya bisa menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi dulur-dulur yang sedang berada di titik terlemah dalam hidup untuk bangkit kembali. Oleh karena itu, jadikanlah keluarga sebagai alasan dulur-dulur untuk terus berjuang agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
6. Dulur-dulur Berhak Mendapatkan Kehidupan yang Lebih Baik
Ingat, setiap manusia berhak hidup bahagia, termasuk dulur-dulur yang saat ini sedang berada di titik terlemah dalam hidup. Tuhan pun pernah berfirman, sesungguhnya Dia sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Apabila dulur-dulur selalu positive thinking, maka Tuhan akan memberikan kemudahan bagi dulur-dulur untuk mendapatkan jalan keluar ketika dalam kesusahan. Dulur-dulur harus terus berjuang, karena sesungguhnya setiap manusia berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, termasuk dulur-dulur semua.
7. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Usaha harus dibarengi dengan doa. Doa harus dibarengi dengan usaha. Jika hanya salah satu saja, maka tidak akan maksimal. Why? Ketika sudah berusaha keras dan berjuang mati-matian, sesungguhnya tugas dulur-dulur selanjutnya adalah pasrah kepada Tuhan. Sesungguhnya Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk dulur-dulur. Jangan lupa, hasil tidak akan pernah mengkhianati proses. Jika ada kegagalan yang dialami oleh dulur-dulur, percayalah, itu hanyalah keberhasilan yang tertunda. Jangan pernah lelah untuk bangkit dari keterpurukan. Oleh karena itu, jangan pernah melupakan Tuhan. Ketika dalam kondisi senang maupun sedih bahkan terpuruk, dulur-dulur harus selalu mengingat Tuhan. Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu cara untuk menguatkan diri ketika dulur-dulur sedang berada di titik terlemah dalam hidup
Jadi, kuatkan dengan 7 hal Ini ketika dulur-dulur sedang berada di titik terlemah dalam hidup. Jangan sia-siakan hidup yang dulur-dulur miliki saat ini. Terus berjuang dan jadilah orang yang lebih baik lagi. Sesungguhnya setiap manusia berhak untuk hidup bahagia. (Ayu Restianti)
Tinggalkan Balasan