Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriyah akan segera berakhir. Sebentar lagi umat Muslim akan menyambut hari kemenangan yang sudah ditunggu-tunggu selama satu bulan lamanya. Namun, tidak seperti biasanya, perayaan Idulfitri tahun ini akan sedikit berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu dulur-dulur perhatikan saat merayakan lebaran tahun ini. Situasi di tengah pandemi Covid-19 membuat umat Muslim harus mematuhi protokol yang berlaku. Hal ini bertujuan agar dulur-dulur tetap aman dalam merayakan Hari Raya Idulfitri seperti yang sudah diarahkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan saat lebaran di tengah pandemi Covid-19 :
1. Tidak Boleh Mudik
Kondisi Indonesia yang belum kondusif serta rawannya pemaparan virus Covid-19 memaksa umat Muslim yang berniat mudik menjelang lebaran harus diurungkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah serta memutus rantai penyebaran Covid-19 ke daerah-daerah lainnya. Dikhawatirkan, pemudik ini menjadi carrier virus dan bisa menyebarkan virus ke desa-desa yang sebelumnya aman dan bebas dari virus Covid-19 (zona hijau). Terlebih jika pemudik ini berasal dari zona merah, berbahaya bukan? Tetap stay ya, agar dulur-dulur aman dan keluarga di kampung pun turut aman.
2.Tidak Mengadakan Takbiran Keliling
Tahun ini, dulur-dulur tidak akan merasakan takbiran keliling. Hal ini disebabkan takbiran keliling bisa menimbulkan keramaian dan kerumunan. Tentu hal tersebut sangat berisiko dan berpotensi adanya penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, takbiran kali ini cukup dilakukan di masjid atau musala, tentunya dengan mengikuti protokol Covid-19. Ini merupakan salah satu dari 4 hal yang harus diperhatikan saat lebaran di tengah pandemi Covid-19
3. Pelaksanaan Salat Idulfitri di Rumah atau Berjemaah di Masjid atau Musala dengan Menerapkan Protokol Covid-19
Salat Idulfitri boleh dilakukan berjemaah di masjid atau musala. Namun, jemaah harus mengikuti protokol Covid-19 yang diterapkan oleh pihak masjid atau musala. Jemaah yang boleh salat Idulfitri berjemaah di masjid atau musala tersebut harus merupakan warga kampung yang tinggal di area masjid. Pendatang atau warga diluar wilayah masjid atau musala dilarang berjemaah di masjid atau musala tersebut. Selain itu, jemaah yang akan salat wajib mengenakan masker dan membawa sajadah atau tikar sendiri. Dalam pelaksanaan salat Idulfitri berjemaah, saf antar jemaah harus berjarak dan berjauhan, tidak boleh berdekatan. Setelah selesai melaksanakan salat Idulfitri berjemaah, para jemaah tidak boleh berjabat tangan atau melakukan kontak fisik. Jadi, harus tetap melakukan physical distancing. Bagi dulur-dulur yang sedang tidak sehat, diinstruksikan untuk melaksanakan salat Idulfitri di rumah saja.
4. Tidak Boleh Silaturahmi ke Rumah Sanak Saudara dan Tetangga
Momen yang paling ditunggu-tunggu setelah melaksanakan salat Idulfitri berjemaah adalah silaturahmi ke rumah sanak saudara dan tetangga. Namun, lebaran kali ini, tradisi tersebut harus ditiadakan dulu. Dulur-dulur harus menerapkan physical distancing dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Silaturahmi ini tetap bisa dilakukan. Dulur-dulur cukup berdiri diluar rumah dari jarak kejauhan, sembari mengangkat tangan dan memberikan salam namaste ke sanak saudara dan tetangga di sekitar rumah dulur-dulur sebagai tanda permohonan maaf, tanpa melakukan kontak fisik. Jika sanak saudara berada di luar kota, dulur-dulur bisa bersilaturahmi via voice call atau video call. Jadi, jangan khawatir ya dulur-dulur. Dalam situasi pandemi seperti ini pun, dulur-dulur tetap bisa bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan menggunakan berbagai cara alternatif, yang pasti aman untuk dilakukan, ya.
Itulah 4 hal yang harus diperhatikan saat lebaran di tengah pandemi Covid-19. Jangan lupa, dulur-dulur harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, ya. Semoga bermanfaat, dan selamat menunggu hari kemenangan dulur-dulur. (Ayu Restianti)
Tinggalkan Balasan